Monday, February 7, 2022

Lepas Penat

Halo, kamu, dan kamu, dan siapapun yang telah memberikan waktu luang untuk membuka blogku yang masih sangat kosong melompong.

Apa kabarnya? Semoga masih tetap sehat, ya. Di sini sedang marak sekali Covid-19 varian Omicron. Dan, aku saat ini sedang mengalaminya di Banda Aceh. Setelah dua tahun lebih aku menjaga prokes untuk diriku sendiri, semuanya jadi ga ada artinya ketika kamu mulai kena. Hanya karena aku sempat lalai melonggarkan prokesku selama satu malam. Huhu, sungguh, sedih.

Anyways.

Semakin mendekati ulang tahunku, aku semakin tidak antusias. Apakah hal ini wajar?

Hahahaha, sebenarnya aku selalu mengimpikan untuk merayakan hari ulang tahunku dengan orang-orang tersayang. Keluarga? Tentu saja, namun biasanya ulang tahunku dirayakan berbarengan dengan adik dan abangku (trio pisceans). Aku selalu membayangkan, gimana ya rasanya merayakan hari spesial dengan seseorang yang akan menjadi partner resmiku nanti? De el el, de el el, de el el. Namun, semakin bertambah usia dan semakin banyak berhubungan dengan orang lain, semakin berkurang ekspektasiku kepada orang yang bukan dari keluarga kandung. Rasa...capek aja sih, mencoba untuk membuka hati lagi, ternyata dimanfaatkan sekali untuk kepentingan pribadi dan keuntungan orang tsb.

Pengalaman romansaku gini amat 🥲

Tapi, setidaknya dari pengalaman terakhir, aku jadi semakin menambah kriteria dan semakin selektif lagi. Dan tentunya semakin bertambah dekat dengan Tuhanku. Eh iya loh, aku sempat "menyalahkan" Tuhanku mengenai kenapa ini kenapa itu, lalu untuk apa aku berdoa namun belum ada diijabah sama sekali. Seperti itulah. Namanya juga manusia ya, apalagi seorang aku yang masih sering overthinking. Semakin ke sini, aku merasa Tuhanku menunjukan ke aku bahwa aku tuh diperhatiin oleh-Nya. Contohnya sih, saat kemarin itu, saat aku ada rencana untuk lanjut ke jenjang lebih serius sama yang terakhir. Aku berdoa dengan inti doanya: jika dia memang jodohku, dekatkanlah, namun jika menurut-Mu tidak, jauhkanlah. Ternyata memang ditunjukan jalannya dengan jalur ekstrem. Padahal itu doaku sendiri tapi akunya sendiri yang belum siap jadi kaget sendiri. Dasar, aku. Hahahaha.

Jadi sekarang fokus ningkatin kualitas diri lagi supaya...ga galau lagi. Hahahaha. Ga deng, supaya aku semakin mencintai diriku sendiri, semakin membanggakan orang tuaku, semakin layak aku hidup jadinya aku bisa melayakan kehidupan orang lain, semakin bertambah rasa syukur, dan semakin meningkatkan kualitas hidupku. 

Tetap bahagia, ya!

Xo,

Pikacchii

Wednesday, May 1, 2019

Suatu Langkah Baru, atau Melanjutkan yang Sebelumnya?

Selamat pagi, hai kamu semua.

Di pagi yang cerah dengan langit yang sangat biru serta dihiasi gumpalan-gumpalan putih seperti kapas di pinggiran pigura langit, izinkan aku untuk mengucapkanー

Heee, apa, deh, gaje banget.

Hahaha. Entah ada angin apa yang membuat aku ingin melanjutkan di dunia tulis-menulis ini, tepatnya sebagai buku diari online. Disaat sedang galau-galaunya dan ingin sekali bercerita ke sahabat dekat namun sadar kalau mereka tidak memiliki waktu yang senggang untuk mendengarkan bacotanku, terbersitlah untuk membuka kembali blog yang sudah lama tak kusentuh.

Awal cerita, aku ingin melanjutkan blog-ku di Tumblr. Aku buka situs itu dan mulai menggeserkan jempol kanan ke atas di layar ponsel pintar untuk melihat postingan yang aku bikin. Aah, penuh dengan dunia per-fangirl-ingan. My young and childish side. Aku pikir tidak bijak untuk meneruskan blog tersebut dengan sisi aku yang sekarang.

Nope, nope. Aku tetaplah seorang yang kekanakanーmasih memiliki jiwa fangirl yang kuat serta kelakuan masih kekanakan. Even at this age. Namun, aku berpikir kalau aku tidak mau mengganti image yang aku bikin di situ dengan image yang sangat berbeda. 


Tersenyum geli melihat isi Tumblr-ku, jadinya aku memutuskan untuk membuat blog baru dengan nuansa dan suasana yang baru, seperti kutipan yang aku temukan hari ini:

"Life can only be understood backwards; but it must be lived forwards." --Søren Kierkegaard.

Jadi, apakah ini termasuk melakukan suatu hal yang baru, atau melanjutkan yang sudah-sudah?